Rabu, 26 Agustus 2015
Rabu, Agustus 26, 2015

ISLAM Di Indonesia


MASUKNYA ISLAM di INDONESIA
            Sebagian ahli sejarah mengatakan ISLAM  baru masuk ke INDONESIA pada abad ke XIII dengan berdirinya kerajaan ISLAM di Aceh. Namun, pendapat ini dibantah karena di Laren, Jawa Timur, ada kuburan dengan nisan Fatimah binti Maimun dari abad ke XII M. Menurut sebagian para ahli ISLAM masuk ke INDONESIA sekitar abad ke VII/VIII M atau abad I/II H melalui dua jalur;
  1. Jalur Utara : Arab (Mekkah & Madinah) – Damaskus – Bagdad – Gujarat (Pantai Barat India) – Srilanka – INDONESIA.
  2. Jalur Selatan :  Arab (Mekkah & Madinah) – Yaman – Gujarat (Pantai Barat India) – Srilanka – INDONESIA.
PENYEBARAN ISLAM di INDONESIA
Secara garis besar penyebaran ISLAM di INDONESIA terjadi melalui tiga cara, yaitu:
Perdagangan
Pedagang muslim Arab selain berdagang mereka juga bertindak sebagai mubalig. Mereka dan ke INDONESIA lewat Gujarat dan Srilanka sehingga ada pengertian bahwa masuknya agama ISLAM dibawa oleh pedagang Gujarat yang sudah tidak asli lagi. Sebenarnya, mereka adalah pedagang Arab yang singgah di Gujarat dan menyampaikan agama ISLAM. Kemudian, mereka bersama penduduk Gujarat menuju ke INDONESIA. Dengan demikian, agama ISLAM yang berkembang di INDONESIA masih asli dan menarik minat penduduk. Para mubalig itu menyesuaikan dengan kebudayaan daerah.
Pernikahan
Para pedagang muslim itu ada yang menetap di INDONESIA dan menikah dengan penduduk setempat. Dengan pernikahan itu, mereka menjadi keluarga ISLAM dan penyebar agama ISLAM yang gigih. ISLAM makin cepat berkembang dan menyebar dengan adanya hubungan kekeluargaan.
Pembebasan Budak
Pada masa masuknya islam diindonesia, perbudakan masih berlaku.Banyak budak sodagar hindu dan buda yang dibeli oleh sodagar muslim dan kemudian mereka di merdekakan. Mereka masuk dalam keluarga muslim karena keadilan sehingga mereka pun tertarik untuk menganut agama islam. Dengan demikian, jelaslah islam masuk ke indonesia tanpa paksaan. Islam masuk dengan dilandasi oleh cinta, kasih dan damai, dan diterima oleh sebagian besar penduduk indonesia yang haus akan keadilan. Melalui ajaran tentang cinta kasih, perdamaian, persamaan tanpa membedakan kasta, dan keadilan, islam dapat terus berkibar di indonesia hingga kini.



PERKEMBANGAN ISLAM di INDONESIA
PERKEMBANGAN ISLAM di SUMATRA
Pada abad XIII – XVM , disumatra telah berdiri kerajaan samudra pasai sekaligus sebagai kerajaan islam pertama di indonesia, yang terletak dikampung samudra, ditepi sungai pasai dan berdiri sejak tahun 1261 M.
Sekitar tahun 1350 M samudra pasai di binasakan oleh armasda majapahit. Kemudian munculah kerajaan baru di sumatra, yaitu kerajaan aceh pada abad XVIM.kerajaan aceh mencapai kejayaan dibawah pimpinan sultan iskandar muda yang memerintah pada tahun 1607-1636 M. Pada zaman sultan iskandar muda, kerajaan aceh mengalami puncak kebesaran. Wilayah meluas meliputi Deli, Johor, Bintan, Pahang, Kedah, Perak, dan Nias.
Kerajaan aceh pidie berdiri sejak tahun 1507 M sebagai kerajaan islam kedua setelah samudra pasai.aceh baru dapat ditundukan belanda pada abad XIX M. Pada abad XII-XVII M, islam berangsur-angsur berkembang disumatra.
PERKEMBANGAN ISLAM di JAWA
Gerakan penyiaran agama islam di jawa tidak bisa dipisahkan dari jasa dan peranan para wali, yang dikenal dengan sebutan “Wali Songo”. Mereka hidup pasa abad XIV dan XVI M. Para wali itu adalah :
      1. Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim)
      2. Sunan Ampel (Raden Rahmat)
      3. Sunan Bonang (Raden Maulana Makhdum Ibrahim)
      4. Sunan Giri (Raden Paku/Raden Ainul Yakin)
      5. Sunan Derajat (Raden Qosim Syarifuddin)
      6. Sunan Kalijaga (Raden Mas Syahid)
      7. Sunan Kudus (Raden Ja’far Sadiq)
      8. Sunan Muria ( Raden Said/Raden Prawoto)
      9. Sunan Gunung Jati ( Syarif Hidayahtullah)
PERKEMBANGAN ISLAM di SULAWESI
Pada abad XVI M di sulawesi telah berdiri kerajaan hindu gowa dan tallo. Dan pada permulaan abad XVII M, raja-raja Gowa dan Tallo telah masuk islam, seperti Raja Gowa Daeng Manrabia yang bergelar Sultan Alaudin dan Raja Tallo yang bergelar Sultan Abdullah.
Sumbaopu merupakan pelabuhan yang terbesar di belahan timur di Sulawesi Selatan. Masyarat Sulawesi telah banyak yang menganut agama Islam dan bersikap rukun terhadap penganut agama lain. Orang-orang Portugis yang menganut agama Khatolik diberi kebebasan menjalankan agamanya.

PERKEMBANGAN ISLAM di KALIMANTAN
Pada abad XVI M, Islam memasuki daerah kerajaan Sukadana. Bahkan pada tahun 1590 kerajaan Sukadana resmi menjadi kerajaan Islam dengan Sultan pertamanya Sultan Giri Kusuma.
Pada abad XVI M, di Kalimantan Selatan masih ada beberapa kerajaan Hindu yang berhubungan erat dengan kerajaan Majapahit.
Ketika kerajaan Demak berdiri, para pemuka agama di Demak segera menyebarkan agama Islam ke kalimantan selatan. Setelah itu agama Islam semakin berkembang di Kalimantan.
Karena Kutai terletak di tepi sungai Mahakam, para pedagang muslim yang berlalu lalang lewat  Selat Makasar juga singgah di Kutai. Sebagai mubaligh, mereka tidak menyia-nyiakan waktu untuk berdakwah. Islam akhirnya dapat memasuki kutai dan tersebar di KalimantanTimur mulai abad XVI M.
PERKEMBANGAN ISLAM di MALUKU & SEKITARNYA
Islam telah di kenal di rakyat Ternate sejak abad XV M. Raja Ternate yg pertama memeluk Islam ada Sultan Mahrun (1465- 1468 M). Penggantinya adalah Sultan Zainal Abidin yang sangat besar jasanya dalam penyebaran dan pengembangan Islam di Maluku dan Irian, bahkan sampai ke Philipina
Pada Abad XVI, perkembangan Islam di Indonesia agak terhambat dan menghadapi tantangan berat karena kedatangan Portugis pada tahun 1512 dan Spanyol pada tahun 1521 dengan membawa penyiaran agama nasrani. Pada permulaan abad XVII, Belanda dapat mengalahkan Portugis setelah berperang bertahun-tahun di Ambon. Sementara itu, Kerajaan Ternate dan Tidore selalu bertentangan sehingga menjadi makin lemah dan tidak mampu membendung meluasnya VOC ke Maluku Utara. Belanda Mulai menjajah Indonesia dimulai dari Maluku sejak menguasai Ambon pada tahun 1605
KERAJAAN ISLAM SEBAGAI PUSAT PENYIARAN ISLAM
      Pada Abad ke XVI, berdiri beberapa kerajaan Islam di Jawa, antara lain :
       Kerajaan Demak,
      Kerajaan Cirebon,
      dan Kerajaan Banten.
PERANAN ISLAM di INDONESIA
  1. Peranan Umat Islam pada Masa Penjajahan
  2. Peranan Kerajaan Islam dalam Menentang Penjajahan
      Kerajaan-kerajaan Islam yang melakukan penentangan terhadap penjajah antara lain:
      Kesultanan Banten oleh Sultan Ageng Tirtayasa di Jawa Barat(Banten)
      Kerajaan Demak oleh Fatahillah di Jawa Tengah
      Kerajaan Mataram oleh Sultan Agung di Jawa Tengah
      Teuku Umar di Aceh
      Imam Bonjol di Sumatra Barat
      Sultan Hasanudin di Sulawesi
      Sultan Babullah di Ternate
      Pengeran Diponegoro di Jawa Tengah
            Dengan dukungan masyarakat, mereka berjuang dan berperang mengusir penjajah Belanda.
3. Peranan Umat Islam pada Masa Kemerdekaan.
      Para Ulama bersama kaum muslimin bangkit berusaha membebaskan bangsa Indonesia dari tangan penjajah.
      Pejuang muslim dan pahlawan kemerdekaan itu, antara lain K.H. Ahmad Dahlan, K.H.Hasyim Asy’ari, dan H.O.S. Cokroaminoto di Pulau Jawa; Teuku Umar, Teuku Cik Ditiro, Cut Nyak Dien, Cut Mutiah, dan Panglima Polim di Aceh; Imam Bonjol di Sumatra Barat; Sultan Mahmud Badruddin di Palemban; Raden Intan di Lampung; Pangeran Antasari di Kalimantan; Sultan Hasanuddin di Sulawesi.
4. Peranan Organisasi Islam dan Pondok Pesantren pada Masa Perang Kemerdekaan.
      Sejak awal masuk islam ke Indonesia dan pada masa perkembangan selanjutanya, ulama Islam menempatkan pendidikan  sebagai tugas utama. Wujud konkret pendidikan adalah pesantren dan muridnya disebut santri. Organisasi” Islam yang berdiri. antara lain Serikat Dagang Islam (1905),Serikat Islam (1911), Muhammadiyah (1912), Persatuan Islam (1926), Pergerakan Tarbiyah Islamiyah (1928) dan, Jam’iyatul Washliyah (1930)
5. Peranan Umat Islam pada Masa Pembangunan.
      Setelah merdeka bebas dari kungkungan kaum penjajah, kaum muslimin secara bertahap mengisi kemerdekaan.
      Kaum muslimin mengisi pembangunan di segala bidang.
      Pembangynan fisik seperti perbaikan sarana transportasi, pertanian, perumahan dan perekonomian.
      Pembangunan bidang mental, seperti meningkatkan pemahaman, penghayatan, dan pengamalan ajaran agama, serta meningkatkan pendidikan, mengembangkan kehidupan, dan sosial kemasyarakatan yang aman, tertib, dan rukun.
6.Peranan Organisasi Islam Dalam Masa Pembangunan
      Organisasi-organisasi islam mendirikan berbagai lembagapendidikan dari jenjang pendidikan tingkat SD, SMP, SMA, sampai tingkat universitas yang tersebar diseluruh daerah.
      Di antara organisasi islam yang giat dalam bidang pendidikan dan kemasyarakatan adalah Muhammadiyah, Nahdatul ulama, al-Washliyah, al-Irsyad, Djamiay khair, GUPPI, PUI, al-Khairat, dan ICMI.
7.Peranan Individu Muslim Dalam pembangunan
8. Peranan Lembaga Pendidikan Dalam Masa Pembangunan

0 komentar:

Posting Komentar